Laporan Praktikum Silvikultur STRUKTUR BUAH DAN BIJI TANAMAN KEHUTANAN



 

A.     Pendahuluan

 

I.    Latar Belakang

Morfologi tumbuhan adalah  ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan. Morfologi tumbuhan juga menguraikan tentang fungsi masing-masing bagian dari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan.

Salah satu bagian tumbuhan yang dipelajari yaitu buah yang merupakan alat reproduksi tumbuhan bagi tumbuhan. Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur, yang selanjutnya nanti akan berproses hingga membentuk buah. Jikakita melihat buah berbagai jenis tumbuhan, akan terlihat bahwa ada diantara tumbuhan yang buahnya terbentuk dari bakal buah yang umumnya tidak terbungkus yang disebut dengan buah sejati. Tetapi ada pula yang buahnya seringkali tidak kelihatan (tertutup) karena itu dikatakan buah palsu atau buah semu. Pada umumnya buah akan terbentuk setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan pada bunga. Walaupun demikian terdapat kemungkinan buah terbentuk tanpa adanya penyerbukan dan pembuahan.

Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Perbanyakan yang dimaksud adalah untuk memperbanyak keturunan atau spesies dalam mempertahankan kelangsungan hidup generasinya. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan. Bagian-bagian biji terdiri atas kulit biji, inti biji, dan tali pusar. Kulit biji pada tumbuhan ada yang terdiri atas dua lapis, ada juga yang tiga lapis. Inti biji terdiri atas embrio dan cadangan makanan. Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan plasenta.

Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal, bulat, memanjang, bulat telur dan lain-lain. Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil, berduri dan sebagainya, akibatnya dengan banyaknya jenis tumbuhan dan banyaknya jenis buah,maka perlu mempelajari bagaimana bentuk dan pembagiannya. Namun dalam penentuan jenis-jenis buah dan biji pada tumbuhan, perlu dilakukan pengamatan struktur buah dan biji untuk menghindari terjadinya kesalahan.

II.    Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1.      Agar Mahasiswa mengetahui susunan/struktur buah dan biji spesies tanaman kehutanan

2.      Agar mahasiswa dapat membedakan buah yang hanya mempunyai satu biji dan buah yang mempunyai lebih dari satu biji

3.      Agar mahasiswa dapat membedakan cadangan makanan yang terdapat pada biji Angiospermae (biji terbuka) dan  Gymnospermae (biji tertutup).

4.      Agar mahasiswa mampu mengetahui struktur biji yang berukuran besar, sedang, dan kecil.

5.      Agar mahasiswa mampu mengidentifikasi biji tipe rekalsitran dan ortodoks

 

III.     Manfaat

Manfaat dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1.      Mahasiswa mengetahui susunan/struktur buah dan biji spesies tanaman kehutanan

2.  Mahasiswa dapat membedakan buah yang hanya mempunyai satu biji dan buah yang mempunyai lebih dari satu biji

3.    Mahasiswa dapat membedakan cadangan makanan yang terdapat pada biji Angiospermae dan  Gymnospermae 

4.      Mahasiswa mampu mengetahui struktur biji yang berukuran besar, sedang, dan kecil.

5.      Mahasiswa mampu mengidentifikasi biji tipe rekalsitran dan ortodoks

 

B.    Tinjauan Pustaka

Di Indonesia tumbuh aneka pohon yang selama daur hidupnya menghasilkan kayu dan juga  komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).  Jenis HHBK yang diperoleh banyak macamnya, antara lain berupa : biji (tengkawang, kemiri, pala pinang, dll), resin dan getah (damar, kopal, kemenyan, kamper, jelutung, perca dan hangkang), kulit kayu (kayu manis, lawang, sintok, bakau-bakau dan akasia), daun (perca, cengkeh, kayu putih, gambir, ekaliptus, dll), dan bunga (kenanga, ylang-ylang dan cengkeh) (Winarni, 2004).

Angiosermae yang merupakan kelompok tumbuhan yang mendominasi daratan lebih dari 100 juta tahun yang lalu meliputi 235.000 spesies tumbuhan berbunga. Sebagian besar makanan yang kita konsumsi berasal dari tumbuhan berbunga dapat berupa akar misalnya wortel, kangkung, bit, buah-buahan misalnya apel, mangga, pisang, pepaya; buah dan biji Leguminosae, buah kariopsis dari Graminae  misalnya padi dan jagung (Kosasih, 2015).

Pada umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina (putik) yang disebut bakal buah yang mengandung bakal biji. Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp dan endokarp sebelum biji masak (Mulyani, 2006).

Buah adalah suatu hasil dari proses akhir yang mulai dari penyerbukan atau persarian. Pada hakikatnya buah hanya dibedakan kedalam 2 jenis, yang pertama adalah buah semu dan yang kedua adalah buah sejati. Tak lepas dari penamaan buah tersebut menjadi buah sejati dan buah semu dapat dilihat dari struktur buah dan bagian – bagian buah yang ada pada buah. Misalnya dikatakan buah sejati atau buah sebenarnya adalah ketika bentuk buah tidak terhalangi oleh bagian – bagian buah yang ada, pengecualian tetap ada, seperti pada buah jambu mete terlihat tangkai bunga yang membesar seperti buah, padahal bagianyang membesar itu bukan buah tapi tangkai buah (Sutopo, 2002).

Menurut Tjitrosoepomo (1985) buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam empat golongan yaitu:

1.      Buah Tunggal (Sejati)

Buah tunggal (sejati) adalah  buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.

2. Buah Ganda

Buah berganda adalah buah yang terbentuk dari satu kuntum bunga yang memiliki banyak bakal buah. Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh menjadi buah yang tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Sesuai dengan bentuk-bentuk buah penyusunnya, maka dikenal beberapa macam buah berganda. Misalnya:

·         buah kurung berganda, misalnya pada buah mawar (Rosa).

·         buah bumbung berganda, misalnya pada cempaka (Michelia).

·         buah buni berganda, misalnya pada sirsak (Annona).

·         buah batu berganda, misalnya pada murbei (Morus).

3.      Buah Majemuk

Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja.

4.      Buah Semu

Buah semu atau buah tertutup adalah, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat dapat dimakan) sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.

Biji merupakan suatu struktur kompleks, yang terdiri dari embrio atau lembaga, kulit biji dan persediaan makanan cadangan. Dalam biji banyak tumbuhan, makanan disimpan di dalam lembaga biji itu sendiri, pada tumbuhan lain, makanan disimpan dalam jaringan di sekililingnya. Cerita lengkap mengenai biji harus menerangkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam stamen dan pistil, proses penyerbukan, perkembangan embrio, pembentukan kulit biji dan perkembangan penyediaan cadangan makanan yang digunakan oleh tumbuhan muda ketika biji berkecambah (Yuniarsih, 1996).

Biji dibentuk dengan adanya perkembangan bakal biji. Pada saat pembuahan, tabung sari sari memasuki kantung embrio melalui mikropil dan menempatkan dua buah inti gamet jantan padanya. Satu diantaranya bersatu dengan inti sel telur dan yang lain bersatu dengan dua inti polar atau hasilnya penyatuan, yaitu inti sekunder. Penyatuan gamet jantan dengan sel telur menghasilkan zigot yang tumbuh menjadi embrio. Penyatuan gamet jantan yang lain dengan kedua inti polar menghasilkan inti sel endosperm pertama yang akan membelah-belah menghasilkan jaringan endosperm. Proses yang melibatkan kedua macam pembuahan (penyatuan) tersebut dinamakan pembuahan ganda (Kamil, 1982).

Pada awalnya biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni. Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusar. Bagian biji tempat pelekatan tali pusarbiji (hilus). Jika biji sudah masak maka tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya tampak jelas pada biji. Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh berubah sifat menjadi salut atau selaput biji (arillus) (Kartasapoetra, 2003)

 

 

 

3.      Daftar Pustaka

Kamil, Jurnalis. 1982. Teknologi Benih 1. Penerbit Angkasa. Bandung.

Kartasapoetra, Ance, G., Ir., 2003, Tehnologi Benih, Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum. Rineka Cipta. Jakarta.

Kosasih, D. 2015. Tumbuhan Angiospermae. Jurnal Teknik Bangunan. Vol 1 hal 2.

Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Kanisius. Yogyakarta.

Sutopo, Lita. 2002. Teknologi Benih. Rajawali Press. Jakarta.

Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.

Winarni, Ina. 2004. “Pengaruh Tempat Tumbuh, Jenis Dan Diameter Batang Terhadap Produktivitas Pohon Penghasil  Biji Tengkawang”. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. Vol 22 hal 23.

Yuniarsih, 1996. KEDELAI. Kanisius. Yogyakarta.


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer