LAPORAN PRAKTIKUM SILVIKULTUR MEDIA DAN UKURAN WADAH (KONTINER)
Dokumentasi pribadi (semai sengon pada berbagai ukuran polybag/media) |
A. Pendahuluan
I. LATAR BELAKANG
Media tumbuh merupakan substrat tempat tumbuhan berpijak. Media tumbuh dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kaitannya dengan ketersediaan nutrisi, hara dan mineral yang dibutuhkan oleh tanaman, suplai terhadap kelembaban dan sokongan secara fisik. Secara umum media tumbuh dibagi menjadi dua yakni media tumbuh untuk pengecambahan yang disebut dengan bedeng tabur dan media semai yang disebut dengan bedeng sapih. Kontiner merupakan wadah yang digunakan untuk menyiapkan semai agar memiliki kondisi yang paling optimal ketika akan ditanam nanti. Dengan persiapan tersebut diharapkan semai memiliki dasar yang lebih baik guna menghadapi lahan penanaman yang seringkali terdapat kompetisi dengan tanaman liar yang ada di sekitar lokasi.
Melalui percobaan penanaman semai dalam berbagai media tanam serta berbagai ukuran kontiner dapat membantu mengetahui pengaruhnya bagi pertumbuhan semai, sehingga dapat ditentukan jenis media tanam serta ukuran kontiner sekaligus perlakuan yang tepat bagi tanaman. Selain itu dapat membantu menentukan penanganan dan pemeliharaan yang tepat agar diperoleh semai yang siap ditanam di lapangan dengan kondisi yang optimal.
II. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh berbagai media tumbuh terhadap pertumbuhan semai.
2. Mengetahui pengaruh macam-macam wadah (kontiner) terhadap pertumbuhan semai.
III. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini antara lain: mahasiswa dapat menggunakan media yang tepat dalam membangun persemaian agar semai dapat tumbuh secara optimal.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Valli (1986) dalam Ardika dan Herlinawati (2014) banyak pembibitan di Indonesia menggunakan media tanam berupa gambut, limbah ketela, limbah tebu atau campuran dari berbagai media untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman yang optimal. Pemupukan, irigasi dan praktek budidaya lainnya menyesuaikan dengan jenis media yang digunakan. Penggunaan wadah sapih dengan kapasitas volume yang berbeda akan mempengaruhi efisiensi penggunaan media dan pengangkutan bibit ke lapangan. Wadah bibit yang lebih besar (polybag) akan membutuhkan lebih banyak media dan juga ruang pada saat pengangkutan ke lapangan sehingga mempunyai efisiensi lebih rendah dibandingkan wadah bibit yang lebih kecil (polytub).
Kualitas dan kuantitas media akan mempengaruhi pertumbuhan bibit. Analog dengan fungsi tanah untuk pertumbuhan tanaman; media menyediakan ruang tumbuh, air dan nutrisi bagi pertumbuhan bibit. Kualitas media dapat dicerminkan oleh kandungan unsur hara yang dikandung oleh media, sedangkan kuantitasnya dicerminkan oleh banyakanya (volume) media yang disediakan untuk pertumbuhan bibit (Junaedi, 2010).
Tanah sebagai media tumbuh tanaman didefinisikan sebagai lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan penyuplai kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi dan unsur-unsur esensial sedangkan secara biologis berfungsi sebagai habitat biota yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara dan zat-zat adiktif bagi tanaman (Hanafiah. 2005).
Faktor faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan bibit adalah kesuburan media, penggunaan pupuk dan cara penanaman. Kesuburan media yang baik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bibit tergantung pada komposisi media tumbuh. Media tumbuh yang baik adalah media tumbuh yang porous sehingga akar dapat memperoleh udara dan air yang cukup, serta mampu menyediakan unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman. Untuk pembibitan tanaman kehutanan, komposisi media tanam yang biasa digunakan adalah tanah, kompos, dan arang pasir (Sumarna, 2002).
C. METODE
C.1. Alat dan Bahan
Ø Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain: macam-macam wadah (kontiner) yang terdiri dari kantong plastik berbagai ukuran dan ensopot (pottrays), cetok dan alat penyiraman.
Ø Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain: kecambah lamtoro (Leucaena leucocephala) atau sengon (Falcataria moluccana) serta media tumbuh yang terdiri dari tanah, pasir dan kompos.
C.3. Cara Kerja
1. Disiapkan media tumbuh: tanah, pasir dan kompos.
2. Disiapkan polybag dengan berbagai ukuran (besar, sedang dan kecil) masing-masing 10 lembar (kecuali ukuran sedang 15 lembar) dan pottrays 1 buah (berisi 45 lubang). Kelimabelas lubang pada pottrays tersebut diisi oleh masing-masing regu. Kantong plastik diberi lubang untuk menjaga aerasi dan drainase media.
3. Diisi kantong plastik dengan ukuran besar, sedang, kecil dan pottrays dengan media tanah dengan berat yang sama kemudian ditanam kecambah yang telah tersedia dengan cara membuat lubang dengan stick bambu/pensil. Sebelum memindahkan kecambah, dibasahi media dalam bak perkecambahan. Dipindahkan kecambah dengan bantuan stick bambu tersebut, kemudian diangkat dengan menyertakan sebagian medianya. Diperhatikan akar jangan sampai tertekuk. Dipadatkan tanah di sekitar kecambah yang ditanam supaya menyatu dengan perakaran.
4. Untuk mengetahui pengaruh media disiapkan kantong plastik ukuran sedang dan diisi dengan tiga macam media, yaitu tanah, pasir dan kompos dengan perbandingan sebagai berikut.
- Tanah : pasir : kompos = 1 : 1 : 1 (5 polybag)
- Tanah : pasir : kompos = 1 : 1 : 2 (5 polybag)
- Tanah : pasir : kompos = 1 : 2 : 1 (5 polybag)
Kemudian ditanam kecambah yang tersedia dengan hati-hati, akar jangan sampai tertekuk, tanah dipadatkan menyatu dengan perakaran. Diukur tinggi awal kecambah.
5. Disiram dengan air secukupnya agar media tetap dalam keadaan lembab.
6. Diamati pertumbuhan semai setiap dua hari sekali dan dilakukan penyiraman. Pertumbuhan tinggi diukur setiap 1 minggu sekali.
7. Pengamatan diakhiri setelah 45 hari, dibuat kurva pertumbuhan untuk masing-masing perlakuan serta dilakukan analisis statistik untuk mengetahui pengaruh ukuran wadah/kontainer (polybag) dan pottrays serta macam media terhadap pertumbuhan tanaman.
8. Difoto hasil akhir sebagai bahan pelaporan.
DAFTAR PUSTAKA
Ardika, Risal dan Eva Herlinawati. 2014. Alternatif Penyediaan Bahan Tanam Karet Dengan Sistem Root Trainer. Warta Perkaretan. Vol. 33 No. 2. Hal. 73-78.
Hanafiah, K.A. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo. Jakarta.
Junaedi, Ahmad. 2010. Pertumbuhan Dan Mutu Fisik Bibit Jabon (Anthocepalus cadamba Miq.) Di Polibag Dan Politub. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. Vol. 7 No. 1. Hal. 15-21.
Sumarna, Y. 2002. Budidaya Jati. Penebar swadaya. Jakarta.
Komentar
Posting Komentar